Saat ini Indonesia masih dihadapkan pada beban ganda masalah gizi yaitu masih tingginya prevalensi stunting, wasting dan obesitas serta kekurangan zat gizi mikro terutama anemia yang masih menjadi tantangan besar. Berdasarkan Riskesdas 2018 prevalensi anemia pada remaja sebesar 32%, artinya 3-4 dari 10 remaja menderita anemia. Hal tersebut dipengaruhi oleh kebiasaan asupan gizi yang tidak optimal dan kurangnya katifitas fisik. Upaya pencegahan anemia pada remaja melalui suplementasi Tablet Tambah Darah pada remaja puteri merupaka intervensi spesifik yang sangat strategis, untuk mempersiapkan calon ibu yang sehat dan mampu melahirkan generasi penerus yang berkualitas.
Mengacu pada RPJMN 2020-2024, percepatan penurunan stunting menjadi 14% dan wasting menjadi 7% pada tahun 2024. Untuk mencapai target tersebut perlu dilakukan penguatan intervensi spesifik dan sensitif secara terintegrasi pada sasaran 1000 HPK dan remaja
Peringatan HGN tahun 2021 ini merupakan momentum penting dalam menggalang kepedulian dan meningkatkan komitmen dari berbagai pihak untuk bersama membangun gizi menuju bangsa sehat berprestasi antara lain melalui edukasi gizi seimbang dan suplementasi Tablet Tambah Darah pada remaja puteri.
Add a Comment